Sabtu, 26 Desember 2009

JENIS KALIMAT MENURUT FUNGSINYA

      Menurut fungsinya, jenis kalimat dapat di rinci menjadi kalimat berita atau pernyataan, kalimat pertanyaan, kalimat perintah, dan kalimat seruan.
dalam bahasa lisan, intonasi yang khas menjelaskan kapan kita barhadapan dengan salah satu jenis itu. Pada bahasa lisan kalimat – kalimat itu dicirikan oleh tanda baca akhir.
a.      Kalimat Berita atau Pernyataan (Deklaratif)
Kalimat Berita (Deklaratif) adalah kalimat yang dipakai oleh penutur untuk menyatakan suatu berita kepada mitra komunikasinya atau lawan berbahasanya.
Bentuk kalimat berita bersifat bebas boleh invers atau versi, aktif atau pasif, tunggal atau majemuk, dan sebagainya. Yang terpenting isinya merupakan pemberitaan.
Pada bahasa lisan kalimat ini berintonasi menurun dan pada bahasa kalimatnya bertanda baca akhir titik.

Contoh :
1.      Tadi siang terjadi tabrakan mobil di jalan tol cawang.
2.      Presiden SBY mengadakan kunjungan ke luar negeri.
3.      Terjadi perdebatan seru dalam diskusi bahasa Indonesia kemarin di kampus.

b.      Kalimat Tanya (Interogatif)
Kalimat Tanya (Interogatif) adalah kalimat yang dipakai oleh penutur untuk memperoleh informasi atau reaksi jawaban yang diharapkan dari mitra komunikasinya.
Pada bahasa lisan kalimat ini berintonasi akhir naik dan pada bahasa tulis kalimat diakhiri oleh tanda Tanya.
Pertanyaan sering menggunakan kata tanya seperti bagaimana, dimana, mengapa, berapa, kapan, yang mana, siapa, apa (kah), bilamana.


Contoh :
1.      Mengapa dia gagal dalam ujian?
2.      Kapan anda berangkat ke Korea?
3.      Apakah buku ini milik anda?
4.      Siapa yang telah membantumu dalam menyelesaikan tugas bahasa Indonesia?
Kalimat tanya yang diakhiri dengan kata belum, bukan dan tidak disebut kalimat sebelum.
Contoh :
1.      Kakakmu sudah wisuda bukan?
2.      Kamu sudah makan, atau belum?
3.      PR-mu dapat kau kerjakan, atau tidak?

c.       Kalimat Perintah dan Permintaan (Imperatif)
Kalimat perintah (Imperatif) dipakai jika penutur ingin “menyuruh” atau “melarang” orang berbuat sesuatu. Pada bahasa lisan kalimat ini berintonasi akhir menurun dan pada bahasa tulis kalimat itu diakhiri dengan tanda seru atau tanda titik. Kalimat perintah dapat dipilih lagi menjadi kalimat perintah suruhan, kalimat perintah halus, kalimat perintah permohonan, kalimat perintah ajakan dan harapan, kalimat perintah larangan, kalimat perintah pembicaraan.

Contoh :
v  Kalimat Perintah Halus
1.      Tolonglah bawa sepeda motor itu ke bengkel.
2.      Silahkan kamu pergi sekarang.
3.      Keputusan itu hendaknya kamu perhatikan.

v  Kalimat Perintah Langsung
1.      Pergilah kamu sekarang!
2.      Ayo, cari buku itu sampai dapat!
3.      Mari kita bernyanyi bersama – sama!

v  Kalimat Perintah Larangan Langsung
Janganlah kamu pergi sekarang!
v  Kalimat Perintah Larangan Halus
Terima kasih karena anda tidak merokok!

v  Kalimat Perintah Permintaan
Minta perhatian, anak – anak!

v  Kalimat Perintah Permintaan atau Permohonan
Mohon hadiah ini adik terima!

v  Kalimat Perintah Ajakan atau Harapan
Ayo, kita belajar!

v  Kalimat Perintah Pembicaraan
Biar (lah) dia di sini sebentar!



d.      Kalimat Seru (Ekslamatif)
Kalimat seru digunakan oleh penutur untuk mengungkapkan perasaan “yang kuat” atau yang mendadak. Pada bahasa lisan, kalimat ini berintonasi naik dan pada bahasa tulis ditandai dengan tanda seru atau tanda titik pada akhir kalimat.

Contoh :
1.      Aduh, saya terlepas!
2.      Hai, ini dia orang yang kita cari!
3.      Wah, pintar benar anak itu!
4.      Alangkah besarnya pesawat terbang itu!
5.      Bukan main gantengnya aktor Korea itu!

0 komentar:

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP